Kotak Pensil Dari Anyaman Daun Pandan
Tanaman
pandan sering kita jumpai di sekeliling kita. Pandan dapat tumbuh subur di
tepi-tepi alur, paya, sungai, dan kawasan-kawasan yang menggenangi air tawar di
seluruh nusantara. Anyaman daun pandan dapat dibuat untuk menghasilkan berbagai
jenis barang, khususnya asessoris yang mempercantik penampilan kita.
Oleh karena itu, ketika saya asyik jalan-jalan
di daerah rawa-rawa yang banyak ditumbuhi tanaman pandan ini, terlintas di
pikiran saya untuk membuat suatu kerajinan unik yang terbuat dari anyaman daun
pandan yang akan diminati oleh sebagian besar masyarakat di sekitar saya, khususnya
anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah. Saya berinisiatif untuk membuat
kotak pensil dari anyaman daun pandan.
Adapun bahan-bahan dan
alat yang saya butuhkan untuk membuat kerajinan ini adalah daun pandan, air,
pewarna buatan, pisau, jangka, penggaris (bila diperlukan), dan bara unggun api
(dapat juga menggunakan panas terik matahari). Mula-mula yang saya lakukan
adalah mengambil daun-daun pandan yang yang cukup tua dengan cara menetak di
pangkalnya sehelai demi sehelai mulai dari bagian umbi pokoknya. Dan menyisakan
tujuh atau delapan helai daun muda di sekeliling umbi pokok itu untuk tuaian
seterusnya dan memastikan umbi pokok tersebut terus hidup dan mengeluarkan
daun-daun baru. Kemudian daun-daun yang telah diambil tadi dipangkas ujungnya
untuk membuang bagian yang tirus dan tidak dapat dibelah, serta supaya semua
daun berukuran hampir sama panjang.
Setelah saya memangkas
daun-daun pandan tersebut, maka proses yang saya lakukan selanjutnya adala
melayur daun-daun pandan di atas bara unggun api kecil hingga layu atau bisa
juga menjemurnya di bawah terik matahari hingga benar-benar kering dan layu.
Adapun tujuan melayur atau menjemur daun-daun pandan tersebut adalah untuk
mematikan sel daun dan menyingkirkan air yang terdapat di dalamnya.
Selanjutnya, daun-daun yang sudah layu tersebut saya buang duri yang terdapat
pada tulang punggungnya dengan seutas serat serabut yang diregangkan ibu jari
dan telunjuk. Jika duri daun-daun pandan dibuang, maka dengan sendirinya daun
terbelah menjadi dua.
Belahan-belahan daun
pandan tersebut kemudian saya belah lagi selebar sekitar 1 cm atau sesuai
selera dengan menggunakan jangka. Belahan-belahan yang siap dijangka
dikumpulkan dan diikat sebesar betis dengan jarak kira-kira satu kaki dari satu
ikatan ke satu ikatan lain. Kemudian belahan yang berikat itu dititik atau
dipukul dengan alu supaya lembut dan mudah dilurut (dilembutkan dan dilicinkan
permukaannya).
Setelah itu,
belahan-belahan daun pandan yang sudah saya lurut tadi, saya lipat tetapi tidak
sampai patah, lalu saya ikat dan saya rendam di dalam air selama 2-3 hari.
Dalam kurun waktu perendam`n tersebut, air rendaman saya ganti
sekurang-kurangnya dua kali agar bilah-bilah itu tidak lebam dan berbau busuk.
Setelah direndam selam 2-3 hari, bilah-bilah daun pandan tersebut saya
keluarkan dari air rendaman kemudian saya basuh dan bilas hingga bersih.
Setelah itu, bilah-bilah daun pandan saya jemur di bawah terik matahari hingga
warnanya berubah menjadi putih.
Untuk tahap selanjutnya,
setelah bilah-bilah daun pandan kering, yang saya lakukan adalah pewarnaan.
Dalam proses pewarnaan ini, saya membagi bilah-bilah tersebut menjadi 4 bagian.
Masing-masing bagian diberi warna yang berbeda-beda. Ada yang saya beri warna
merah, hijau, kuning, dan ungu. Adapun cara pemberian warnanya dengan cara
mencelup, yaitu merebus bilah-bilah daun pandan bersama pewarna selama beberapa
menit. Pewarna yang saya pakai dalam proses ini adalah pewarna buatan yang
sekarang banyak dijual di pasaran, atau masyarakt di sekitar saya mengenalnya
dengan kesumba. Setelah bilah-bilah daun pandan dicelup, kemudian dijemur
hingga kering dan dilurut lagi supaya lebih licin dan lembut.
Dan proses selanjutnya
yaitu menganyam bilah-bilah daun pandan yang telah diwarnai tadi. Anyaman dapat
dimulai dari tengah maupun pinggir hingga membentuk kotak persegi panjang.
Untuk lebih menarik, maka dalam pembuatan sebuah kotak menggunakan bilah-bilah
dengan beberapa warna. Misalnya menganyam dengan tiga warna, yaitu merah, ungu,
dan hijau. Maka akan terbentuk corak-corak yang lebih bagus dan menarik banyak
orang.
Selamat mencoba……..
1 komentar:
wahhh kereenn, ide yang kreatif..
terima kasih untuk info dan tutornya, bisa diterapin di rumah.
jangan lupa kunjungi juga www.smartkiosku.com atau www.serbamultimedia.com yaa
Posting Komentar