Rabu, 26 Desember 2012

Kotak Pensil dari Anyaman Daaun Pandan


Kotak Pensil Dari Anyaman Daun Pandan

Tanaman pandan sering kita jumpai di sekeliling kita. Pandan dapat tumbuh subur di tepi-tepi alur, paya, sungai, dan kawasan-kawasan yang menggenangi air tawar di seluruh nusantara. Anyaman daun pandan dapat dibuat untuk menghasilkan berbagai jenis barang, khususnya asessoris yang mempercantik penampilan kita.
 Oleh karena itu, ketika saya asyik jalan-jalan di daerah rawa-rawa yang banyak ditumbuhi tanaman pandan ini, terlintas di pikiran saya untuk membuat suatu kerajinan unik yang terbuat dari anyaman daun pandan yang akan diminati oleh sebagian besar masyarakat di sekitar saya, khususnya anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah. Saya berinisiatif untuk membuat kotak pensil dari anyaman daun pandan.

Adapun bahan-bahan dan alat yang saya butuhkan untuk membuat kerajinan ini adalah daun pandan, air, pewarna buatan, pisau, jangka, penggaris (bila diperlukan), dan bara unggun api (dapat juga menggunakan panas terik matahari). Mula-mula yang saya lakukan adalah mengambil daun-daun pandan yang yang cukup tua dengan cara menetak di pangkalnya sehelai demi sehelai mulai dari bagian umbi pokoknya. Dan menyisakan tujuh atau delapan helai daun muda di sekeliling umbi pokok itu untuk tuaian seterusnya dan memastikan umbi pokok tersebut terus hidup dan mengeluarkan daun-daun baru. Kemudian daun-daun yang telah diambil tadi dipangkas ujungnya untuk membuang bagian yang tirus dan tidak dapat dibelah, serta supaya semua daun berukuran hampir sama panjang.
Setelah saya memangkas daun-daun pandan tersebut, maka proses yang saya lakukan selanjutnya adala melayur daun-daun pandan di atas bara unggun api kecil hingga layu atau bisa juga menjemurnya di bawah terik matahari hingga benar-benar kering dan layu. Adapun tujuan melayur atau menjemur daun-daun pandan tersebut adalah untuk mematikan sel daun dan menyingkirkan air yang terdapat di dalamnya. Selanjutnya, daun-daun yang sudah layu tersebut saya buang duri yang terdapat pada tulang punggungnya dengan seutas serat serabut yang diregangkan ibu jari dan telunjuk. Jika duri daun-daun pandan dibuang, maka dengan sendirinya daun terbelah menjadi dua.
Belahan-belahan daun pandan tersebut kemudian saya belah lagi selebar sekitar 1 cm atau sesuai selera dengan menggunakan jangka. Belahan-belahan yang siap dijangka dikumpulkan dan diikat sebesar betis dengan jarak kira-kira satu kaki dari satu ikatan ke satu ikatan lain. Kemudian belahan yang berikat itu dititik atau dipukul dengan alu supaya lembut dan mudah dilurut (dilembutkan dan dilicinkan permukaannya).
Setelah itu, belahan-belahan daun pandan yang sudah saya lurut tadi, saya lipat tetapi tidak sampai patah, lalu saya ikat dan saya rendam di dalam air selama 2-3 hari. Dalam kurun waktu perendam`n tersebut, air rendaman saya ganti sekurang-kurangnya dua kali agar bilah-bilah itu tidak lebam dan berbau busuk. Setelah direndam selam 2-3 hari, bilah-bilah daun pandan tersebut saya keluarkan dari air rendaman kemudian saya basuh dan bilas hingga bersih. Setelah itu, bilah-bilah daun pandan saya jemur di bawah terik matahari hingga warnanya berubah menjadi putih.
Untuk tahap selanjutnya, setelah bilah-bilah daun pandan kering, yang saya lakukan adalah pewarnaan. Dalam proses pewarnaan ini, saya membagi bilah-bilah tersebut menjadi 4 bagian. Masing-masing bagian diberi warna yang berbeda-beda. Ada yang saya beri warna merah, hijau, kuning, dan ungu. Adapun cara pemberian warnanya dengan cara mencelup, yaitu merebus bilah-bilah daun pandan bersama pewarna selama beberapa menit. Pewarna yang saya pakai dalam proses ini adalah pewarna buatan yang sekarang banyak dijual di pasaran, atau masyarakt di sekitar saya mengenalnya dengan kesumba. Setelah bilah-bilah daun pandan dicelup, kemudian dijemur hingga kering dan dilurut lagi supaya lebih licin dan lembut.
Dan proses selanjutnya yaitu menganyam bilah-bilah daun pandan yang telah diwarnai tadi. Anyaman dapat dimulai dari tengah maupun pinggir hingga membentuk kotak persegi panjang. Untuk lebih menarik, maka dalam pembuatan sebuah kotak menggunakan bilah-bilah dengan beberapa warna. Misalnya menganyam dengan tiga warna, yaitu merah, ungu, dan hijau. Maka akan terbentuk corak-corak yang lebih bagus dan menarik banyak orang.

Selamat mencoba……..

1 komentar:

Unknown mengatakan...

wahhh kereenn, ide yang kreatif..
terima kasih untuk info dan tutornya, bisa diterapin di rumah.
jangan lupa kunjungi juga www.smartkiosku.com atau www.serbamultimedia.com yaa

Posting Komentar